Analisis Ekivalensi
Present worth analysis
Present worth analysis (analisis nilai sekarang) didasarkan pada
konsep ekuivalensi dimana semua arus kas masuk dan arus kas keluar
diperhitungkan terhadap titik waktu sekarang pada suatu tingkat
pengembalian minimum yang diinginkan (minimum attractive rate of
return – MARR).
Usia pakai berbagai alternatif yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan digunakan bisa berada dalam situasi:
Usia pakai sama dengan periode analisis
Usia pakai berbeda dengan periode analisis
Periode analisis tak terhingga
Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present
Value (NPV) dari masing-masing alternatif. NPV diperoleh menggunakan
persamaan:
NPV = PW pendapatan – PW pengeluaran
Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV ≥ 0 maka
alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana
terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan NPV terbesar
merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi
dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua
alternatif yang memiliki NPV ≥ 0.
Analisis Terhadap Alternatif Tunggal
Contoh: Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru
seharga Rp. 30.000.000. Dengan peralatan baru akan diperoleh penghematan
sebesar Rp. 1.000.000 per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8,
peralatan itu memiliki nilai jual Rp. 40.000.000. Jika tingkat suku
bunga 12% per tahun dan digunakan present worth analysis, apakah
pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
NPV = 40000000(P/F,12%,8) + 1000000(P/A,12%,8) – 30000000
NPV = 40000000(0,40388) + 1000000(4,96764) – 30000000
NPV = -8.877.160
Oleh karena NPV yang diperoleh < 0 maka pembelian peralatan baru tersebut tidak menguntungkan.
Annual Worth Analysis Metode Annual Worth
Annual Worth Analysis Metode Annual Worth (AW) atau disebut juga
Annual Equivalent yaitu metode dimana aliran kas masuk dan kas keluar didistribusikan dalam
sederetan nilai uang tahunan secara merata (sama besar), setiap periode waktu sepanjang
umur investasi, pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan
(MARR).
Contoh Soal :
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru seharga 30 juta
rupiah. Dengan peralatan baru tersebut akan diperoleh penghematan sebesar 1 juta rupiah per
tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8 peralatan itu memiliki nilai jual 40 juta rupiah.
Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun, dengan Annual Worth Analysis, apakah pembelian
peralatan tersebut menguntungkan?
Future worth analysis
Future worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan
pada nilai ekuivalensi semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir
periode analisis pada suatu tingkat pengembalian minimum yang
diinginkan (MARR). Oleh karena tujuan utama dari konseptime value of money adalah
untuk memaksimalkan laba masa depan, informasi ekonomis yang diperoleh
dari analisis ini sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan
investasi modal.
Hasil FW alternative sama dengan PW, dimana FW = PW (F/P,i%,n).
Perbedaan dalam nilai ekonomis yang dihasilkan bersifat relative
terhadap acuan waktu yang digunakan saat ini atau masa depan. Untuk
alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0 maka alternatif tersebut
layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu
alternatif, maka alternatif dengan FW terbesar merupakan alternatif
yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang
ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki FW ≥ 0.
Analisis Terhadap Alternatif Tunggal
Contoh: Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru
seharga Rp. 30.000.000. Dengan peralatan baru akan diperoleh penghematan
sebesar Rp. 1.000.000 per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8,
peralatan itu memiliki nilai jual Rp. 40.000.000. Jika tingkat suku
bunga 12% per tahun dan digunakan future worth analysis, apakah
pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
FW = 40000000 + 1000000(F/A,12%,8) – 30000000(F/P,12%,8)
NPV = 40000000 + 1000000(12,29969) – 30000000(2,47596)
NPV = -21.979.110
Oleh karena NPV yang diperoleh < 0 maka pembelian peralatan baru tersebut tidak menguntungkan.
Sumber :
http://batangsungkai.wordpress.com/2012/05/07/present-worth-analysis/
Raharjo, Ferianto. 2007. Ekonomi Teknik Analsis Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: PenerbitAndi
http://ekonomiteknik112081081.blogspot.com/2012/02/konsep-annual-worth-analysis.html
http://batangsungkai.wordpress.com/2012/05/16/future-worth-analysis/
RATE OF RETURN
RATE OF RETURN
Rate of return adalah tingkat pengembalian atau tingkat bunga yang diterima investor atas investasi yang tidak di amortisasikan.
untuk menghitung tingkat pengembalian atas investasi. kita harus
mengkonversi berbagai konsekuensi dari investasi ke dalam cash flow.
maka kita akan memecahkan cash flow untuk nilai yang tidak diketahui
tersebut. yang tingkat pengembalian dalam lima bentuk persamaan cash
flow yaitu:
1. PW of benefits – PW of cost = 0
2. PW of benefits/PW of cost = 1
3. Net Present Worth =0
4. EUAB – EUAC =0
5. PW of Cost = PW of benefits
Pengertian rate of return dapat dilihat dari 2 sisi. Dari pihak
investor, tinggi rendahnya tingkat laba yang disyaratkan merupakan
pencerminan oleh tingkat resiko aktiva yang dimiliki dan struktur modal
serta faktor lain seperti manajemen. Sedangkan di pihak perusahaan,
tingkat laba yang diminta. Merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan modal dari pemegang saham secara umum bahwa resiko
perusahaan yang tinggi berakibat bahwa tingkat keuntungan yang diminta
oleh investor juga tinggi dan biaya modal / juga tinggi. Tinggi
rendahnya tingkat keuntungan yang diminta dipengaruhi oleh tingkat
keuntungan bebas resiko (risk free rate) (Rf) dan risk premium untuk
mengkompensasikan resiko yang melekat pada surat berharga itu. Rp = Rf +
risk premium.
EXPECTED RATE OF RETURN
Rp = tingkat keuntungan yang diminta. Rp dipengaruhi oleh 2 faktor
(1) tingkat inflasi yang diharapkan (2) demand&suppy dana 2 faktor
tersebut sangat mempengaruhi return pada surat berharga bebas resiko
& Required rate of return bagi semua surat berharga juga akan
dipengaruhi oleh risk free. Bagi surat berharga yang spesifik terdapat 4
komponen resiko yang menentukan risk premium : (1) Bussiness risk
ditentukan oleh variabilitas laba sebelum bunga & pajak (EBIT), (2)
Financial risk, ditunjukkan variabilitas laba per lembar (EPS) , (3)
Marketability risk, menunjukkan kemampuan investasi untuk membeli &
menjual surat berharga perusahan, (4) interest rate risk, menunjukkan
variabilitas tingkat keutungan atas surat berharga.
2. Metode “Internal Rate of Return”
Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan
tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat
diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang
diharapkan terhadap nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan
tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol.
RUMUS!
Apabila Ao adalah investasi pada periode 0 dan A1 sampai An adalah
aliran bersih dari periode 1 sampai n, maka metode IRR semata mata
mencari discount factor yang menyamakan A0 dengan A1 sampai An
Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan
membandingkan IRR dengan tingkat bunga yang disyaratkan (required rate
of return). Apabila IRR lebih besar dari pada tingkat bunga yang
disyaratkan maka proyek tersebut diterima, apabila lebih kecil diterima.
Kelemahan secara mendasar menurut teori memang hampir tidak ada, namun
dalam praktek penghitungan untuk menentukan IRR tersebut masih
memerlukan penghitungan NPV
Internal Rate of Return (IRR)
Ukuran kedua yang sering digunakan dalam analisis manfaat finansial
adalah internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembaliandari
investasi. IRR menunjukan tingkat discount rate atau tingkat keuntungan
dari investasi yang menghasilkan NPV sama dengan nol.
Untuk mengitung IRR digunakan rumus sebagai berikut:
RUMUS
Kriteria penilain digunakan tingkat bunga bank. Jadi, jika IRR ??tingkat
bunga bank, maka usaha yang direncanakan atau yang diusulan layak untuk
dilaksanakan, dan jika sebaliknya usaha yang direncanakan tidak layak
untuk dilaksanakan.
Internal Rate of Return (IRR)
Teknik perhitungan dengan IRR banyak digunakan dalam suatu analisis
investasi, namun relatif sulit untuk ditentukan karena untuk mendapatkan
nilai yang akan dihitung diperlukan suatu ‘trial and error’ hingga pada
akhirnya diperoleh tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan
nol. IRR dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menyamakan
present value cash inflow dengan jumlah initial investment dari proyek
yang sedang dinilai.
Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV
sama dengan nol, karena present value cash inflow pada tingkat bunga
tersebut akan sama dengan initial investment. Suatu usulan proyek
investasi akan ditetima jika IRR > cost of capital dan akan ditolak
jika IRR = Cost of Capital maka : Proyek dipertimbangkan diterima.
Kegunaan :
IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak,
untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus
lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum
atractive rate of return. Minimum acceptable rate of return adalah laju
pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh
seorang investor.
Perhitunagn secara praktis :
Untuk mempermudah perhitungan IRR, yaitu dengan mencoba suku bunga yang
diperkirakan akan memberikan nilai NPV positif misalnya 10 % yang akan
memberikan NPV sebesar 382 dan dilanjutkan dengan perhitungan NPV yang
negatif, Misalnya pada 20 % akan memberikan NPV sebesar -429. Dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
atau disederhanakan
Sumber :
[1] BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL) Agus Zainul Arifin, indoskripsi & Egineering Economic Analysis “Donald G.Newman”
[2] http://mazterchez.blogspot.com/2009/12/rate-of-return.html
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/IRR